JAKARTA - Wartawan senior Aat Surya Safaat resmi mengemban amanah sebagai Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025 - 2030.
Penunjukan Aat disampaikan Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir
dalam rapat koordinasi yang digelar di Hall Dewan Pers, Jakarta, pada Senin (15/9/2025). Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan nama-nama yang mengisi kepengurusan PWI Pusat masa bakti lima tahun mendatang.
Dalam kepengurusan baru ini, Aat akan didampingi oleh Eko Pamuji sebagai Wakil Direktur UKW. Kehadiran keduanya diharapkan mampu memperkuat kualitas pelaksanaan uji kompetensi wartawan yang menjadi tolok ukur profesionalisme wartawan di Indonesia.
“Pengangkatan ini bukan hanya penghormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga marwah profesi wartawan melalui uji kompetensi yang objektif dan bermartabat,” ujar Akhmad Munir.
Aat Surya Safaat dikenal luas sebagai jurnalis yang memiliki rekam jejak panjang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia pernah menjabat Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA pada 2016 dan sebelumnya dipercaya sebagai Kepala Biro LKBN ANTARA di New York pada 1993-1998.
Pria kelahiran Pandeglang, Banten, ini merupakan alumnus Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengalaman akademis dan profesional yang ditempanya selama lebih dari tiga dekade membuat Aat dipandang tepat untuk menakhodai UKW PWI.
Selain berkiprah sebagai praktisi pers, Aat juga aktif menulis buku, menjadi narasumber, serta pembicara dalam berbagai pelatihan dan seminar.
Belakangan, ia kerap tampil sebagai moderator, termasuk dalam Seminar Hukum bertema "Implikasi Tindak Korupsi terhadap Hukum dan Ekonomi" yang digelar pada HUT ke-10 Media Sudut Pandang di Jakarta pada Sabtu (6/9/2025) lalu.
Menanggapi penunjukan ini, Aat mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan Pengurus PWI Pusat 2025-2030. Ia berkomitmen untuk menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh.
Menurut penulis buku biografi berbagai tokoh nasional itu, UKW bukan sekadar formalitas, melainkan instrumen penting dalam menjaga integritas dan martabat profesi wartawan.
“Amanah ini saya terima dengan penuh tanggung jawab. Uji kompetensi harus dijalankan secara objektif, transparan, dan berkelanjutan demi peningkatan kualitas pers Indonesia,” ucap Aat.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pengurus pusat, PWI daerah, serta lembaga penguji lainnya untuk memperluas jangkauan UKW, khususnya bagi wartawan di daerah.
Di luar kiprah jurnalistiknya, Aat aktif berkontribusi dalam dunia pendidikan dan organisasi. Ia menjabat sebagai Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) serta sering terlibat dalam kegiatan sosial dan akademik. Dengan pengalaman luas dan jaringan kuat, ia diyakini mampu membawa UKW PWI Pusat ke tingkat yang lebih profesional, sehingga pers Indonesia semakin berkualitas dan berintegritas.(red)
